Agrotani.com – Bandeng (chanos chanos) merupakan ikan laut yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia, terutama di wilayah Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi seletan merupakan sentra budi daya bandeng di ladonesia. Harga bandeng tergolong sedang tergantung ukuran ikan Bandeng. Harga tertinggi pada induk bandeng antara Rp. 800.000,00 – Rp. 1.000,00/ekor dengan berat > 4 kg/ekor.
Teknologi budidaya bandeng di Indonesia cukup maju, termasuk produksi benih secara masal di hatchri, Teknologi pembenihan ikan bandeng bahkan sudah dapat dilakukan oleh masyarakat di hatchri (Massa skala rumah tangga) (HSRT).
Dalam budidaya untuk kegiatan pembesaran, bandeng diproduksi untuk konsumsi, bandeng umpan, dan induk selain dibudidayakan di tambak, bandeng juga dibudidayakan di laut dengan menggunakan keramba jaring apung (KJA). Di Filipina, bandeng juga dibudidayakan di hampang. Keunggulan lainnya, bandeng dapat dibudidayakan di air tawar dengan menggunakan kolam, hampang, dan KJA. Bandeng juga tergolong ikan yang tahan serangan penyakit, sehingga budidayanya tergolong mudah.
Ikan bandeng yang masih muda disebut nener biasanya hasil dari kumpulan sungai-sungai dan dibesarkan di tambak-tambak. Pada pakan bandeng bisa di berikan apa saja. Setelah cukup besar (biasanya sekitar 25-30 cm) bandeng dijual segar atau beku. Jenis olahan bandeng sangat banyak seperti digoreng, dibakar, dikukus, dipindang, atau diasap.