7 Cara Agar Lahan Sempit Hasil Melimpah

Agrotani.com – Memanfaatkan lahan sempit untuk bisnis dan memiliki lahan yang sempit memang sedikit kemungkinan untuk kita berbudidaya tanaman dengan jumlah hasil yang banyak. Jika anda berada di perkotaan atau anda memiliki lahan perkarangan yang sempit jangan berkecil hati karena anda tentu bisa berbudidaya tanaman.


Bukan tidak mungkin lahan sempit dan menguntungkan besar. Hal yang perlu anda ketahui sebelum membuat media tanaman di lahan sempit atau pekarangan, tentunya anda harus menyiapkan beberapa peralatan dan bahan-bahan yang menunjang keberhasilan anda.


Tentu lahan yang sempit membutuhkan lahan yang dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Anda bisa menggunakan lahan yang bertingkat seperti hidroponik yang di tanam di lantai dua. Penanaman yang dilakukan dengan vartikal atau horizontal yang berjajar rapih sehingga tanaman tumbuh sesuai yang kita inginkan.


Tanaman yang biasanya digunakan adalah berjenis tanaman sayuran, tentunya sangat cocok sekali karena tanaman sayuran bisa di dipanen dengan singkat dan tidak terlalu membutuhkan terlalu banyak biaya yang mahal.


Ada beberapa jenis penanaman di lahan sempit dan tentunya dapat untung besar kemudian bisa anda kerjakan di rumah dengan memanfaatkan lahan kecil anda. Tentunya tidak menguras biaya yang besar. Biasanya dalam budidaya tanaman sekala kecil lebih irit dan perawatan sangat mudah di jangkau, berikut ini adalah penanaman yang cocok untuk lahan yang sempit :


1. Hidroponik


Dengan hidroponik sangat jelas sekali memudahkan anda untuk berbudidaya secara menguntungkan. Banyak keuntungan yang bisa anda peroleh dengan sistem budidaya ini diantaranya adalah hasil produk yang anda tanam kemungkinan besar bersifat organik dan segar. Ruang yang di butuhkan hidroponik biasanya membutuhkan 1-2 meter dan itu bisa menampung 20 sampai 25 tanaman setiap lubang tanam.


Banyak jenis dalam budidaya secara hidroponik diantaranya tanaman dengan memanfaatkan paralon dengan ukuran yang kita buat sendiri. Anda bisa mengkreasikan model bentuk dan ukuran.


Hidroponik adalah sistem budidaya yang menggunakan air sebagai media utamanya, tanaman bisa tumbuh dengan baik tanpa menggunakan tanah. Namun pada dasarnya tanaman membutuhkan sumber unsur hara yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya. Kandungan unsur hara yang terdapat pada tanah sangat lengkap namun dengan nutrisi buatan bisa di terapkan pada air, sehingga air bisa digunakan sebagai media untuk mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman.


Unsur hara yang dibutuhkan ini sudah banyak tersebar di pasaran atau toko pertanian yang bisa anda beli sangat terjangkau atau anda bisa meraciknya sendiri.


Namun saya lebih condong menyarankan anda untuk bertanam dengan sistem hidroponik hidroponik wick. Banyak keuntungan dari hidroponik wick, diantaranya tidak membutuhkan modal yang besar namun anda bisa mendapatkan hasil yang tentunya bagus. Hidroponik wick dibuat menggunakan botol mineral plastik atau dengan botol lainya, jika anda ingin membuat hidroponik ini klik disini.


2. Pot


Budidaya menggunakan pot tentu sudah umum kita lakukan, anda cukup mengkreasikan tanaman yang ada di pot. Banyak sekali pot dipasaran dengan harga yang beragam dan banyak sekali bentuknya. Yang ditanam pada pot ini jika anda lihat di pekarangan rumah kebanyakan yang di tanam adalah tanaman hias dan jarang sekali ditemukan dengan tanaman budidaya yang ada di lahan pertanian.


Tergantung pada lokasi anda berada dan berapa luas lahan sempit anda di pekarangan. Jika anda di daerah yang tinggi maka anda cocok untuk bertanam sayuran di pot dan jika anda di dataran rendah maka sesuaikan dengan tanaman apa yang cocok di dataran rendah anda.


Untuk media yang anda butuhkan seperti arang sekam, tanah, pupuk kompos itu saja sudah cukup untuk media tanaman di pot. Perbandingan campuran yang dibutuhkan adalah 1:1:1. Penanaman yang di lakukan cukup mudah, saya rasa anda membutuhkan pot yang berkaki agar sorkulasi udara yang masuk ke dalam akar tanaman lancar dan air yang mengalir ketika di siram benar-benar turun ke bawah.


3. Dalam Kontainer


Cara memanfaatkan lahan sempit untuk bercocok tanam anda bisa memanfaatkan kontainer, tentu anda sudah mengenal kontainer, jadi saya tidak perlu menjelaskan lagi kontainer kepada anda. Lahan yang sempit sebenarnya bisa di olah secara terus menerus, menurut saya pribadi memang benar lahan sempit menghasilkan produk yang sedikit namun jika kita berbicara perawatan maka lahan sempit memiliki keunggulan yang sangat menonjol. Ya dalam lahan yang sempit memungkinkan kita untuk merawat tanaman dengan terkontrol penuh.


Masukan media tanam seperti tanah, arang sekam dan pupuk kompos dan aduk sampai rata dengan perbandingan 1:1:1. Pupuk kompos atau pun pupuk kandang usahakan jangan yang belum matang, pupuk harus benar-benar di pastikan matang dan siap digunakan sebagai media.


setelah bahan yang sudah terkumpul itu sudah di aduk merata kemudian masukan media tanam di masukan kedalam kotainer dan ratakan dengan gembur, buat lubang tanam dan masukan benih kemudian siram. Usahakan tanaman anda terkena matahari jangan sampai tertutup atau terlalu teduh (gelap).


4. Berkebun Vertikal.


Menanam tanaman dengan cara ini sudah banyak digunakan di perkotaan dan sistem vertikal ini berkesan pekarangan lahan kecil anda terlihat subur dan rimbun. Untuk membuat kebun vertikal caranya sangat mudah sekali anda cukup menanam tanaman dengan menggunakan paralon bekas sebagai media penyangga, atau anda bisa menanam dengan tanaman yang bersifat peredu.


Di beberapa daerah jika anda membuat pekarangan kecil sebagai ladang usaha sampingan saya rasa tanaman peredu seperti sahang cocok untuk di tanam. Tanaman ini memiliki ekonomis yang tinggi (daya jual yang tinggi), di pasaran 3 gram sahang di jual seharga sampai Rp. 400 – Rp. 500 tidak menutup kemungkinan jika anda menanam tanaman ini dengan jumlah kecil memiliki pendapatan hasil panen yang besar.


5. Kebun buah buatan


Kebun buah buatan merupakan penanaman pohon di depan rumah dengan tanaman buah – buahan seperti anggur, mangga dan lainnya. Cara penanaman sangat umum, anda hanya membutuhkan lubang tanam di pekarangan rumah kemudian berikan pupuk kompos atau pupuk kandang yang sudah matang, kemudian anda tanam benih yang bagus ke dalamnya.


6. Pohon mikro


Istilah ini untuk tanam cabut, saya ambil contoh dengan kasus penanaman toge. Anda tidak perlu lahan yang luas untuk menanam toge cukup dengan wadah yang berukuran cukup besar untuk menanam dan memasukan biji kacang hijau ke dalam wadah tersebut jika anda ingin menanam klik disini. Pohon makro membutuhkan wadah yang kecil pun sudah cukup karena dipanen dengan jangka waktu yang relatif singkat dan di konsumsi secara segar.


7. Kebun Atap Rumah


Khusus buat anda yang tidak memungkinkan lagi untuk berkebun di tanah atau di pekarangan rumah dan lahan sempit, anda bisa berkebun dengan memanfaatkan lantai dua rumah anda untuk menanam. Caranya mudah sekali, seperti halnya berbudidaya di pekarangan rumah biasanya namun anda terapkan konsep tersebut ke lantai dua rumah anda.

Baca Juga :