Suhu yang bagus untuk ikan laut

Agrotani.com – Suhu memengaruhi aktivitas metabolisme biota akuatik termasuk ikan, karena itu penyebaran biota akuatik, baik di lautan maupun di perairan tawar dibatasi oleh suhu perairan. Suhu sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan pertumbuhan biota akuatik.

Secara umum laju pertumbuhan meningkat sejalan kenaikan suhu, namun dapat menekan kehidupan biota bahkan menyebabkan kematian bila peningkatan suhu sampai ekstrem (drastis). Biota laut hidup dalam batas-batas suhu tertentu, karena metabolisme hanya berfungus dalam kisaran suhu relatif sempit, biasanya antara 0-40 derajat.

Celsius Tetapi ada juga biota yang mampu menetralkan suhu sedikit di atas dan sedikit di bawah batas-batas tersebut, misalnya ganggang hijau dan ganggang biru yang hidup pada suhu 85 derajat Celsius di sumber air panas. Selain itu, hewan yang hidup di zona pasang surut dan vering mengalami kekeringan mempunyai daya tahan yang besar terhadap perubahan suhu (Nybakken, 1988).

Hewan yang mempunyai toleransi yang besar terhadap perubahan suhu disebut euritherm atau eurithermal. Sebaliknya, ada pula yang toleransinya kecil, disebut bersifat srenotherm atau stenorhermal.

Semua biota laut, kecuali burung-burung dan mamalia laut, bersifat poikilotermik atau ektotermik, artinya suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu massa air di sekitarnya. Kebanyakan biota laut telah mengalami adaptasi untuk hidup dan berkembang biak dalam kisaran suhu yang lebih sempit daripada kisaran total 0-40 derajat celcius.

Karena sebagian besar laut juga bersifat poikilotermik dan suhu air laut bervariasi menurut garis lintang, penyebaran biota laut sangat mengikuti perbedaan suhu lautan secara geografik.

Kisaran suhu optimal bagi kehidupan biota laut adalah antara 24 – 32 derajat celcius. Bila suhu rendah beberapa biota, termasuk ikan, akan kehilangan nafsu makan, sehingga pertumbuhannya terhambat. Sebaliknya bila suhu terlalu tinggi biota akan stres bahkan mati kekurangan oksigen. Baik suhu yang terlalu rendah maupun terlampau tinggi dapat membahayakan biota budidaya, karena beberapa patogen berkembang baik pada kondisi tersebut. Di daerah tropik seperti Indonesia suhu perairan tidak menjadi masalah, karena perubahan suhu relatif sangat kecil.

Dalam budidaya ikan seperti ikan lele, nila dan ikan jenis budidaya lainya suhu bisa kita atur dan kita pantau dengan mengecek beberapa faktor – faktor pendukung atau alat pengukur suhu.