Mahasiswa Pertanian

Mahasiswa

Semua mengeluh tentang kecemasan yang ada di berbagai penjuru indonesia, dan sekarang negara kita sedang berduka karena musibah yang datang pada sodara-sodara kita. Disisi lain kita melihat perdebatan elit politik yang memperdebatkan kursi kekuasaan golongan mereka. Sangat jelas sekali ketimpangan yang ada di negara kita ini, lalu bagaimana perasaan dan keadaan Hati Para Mahasiswa sekarang ?

Kita tidak bisa terpatok pada satu pemikiran yang dangkal, hanya berdiam diri rasanya bukan pilihan yang tepat untuk kita membangun bangsa sekarang. Saya rasa Indonesia sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat baik dibandingkan dengan sebelumnya, namun yang terpenting adalah bagaimana kita menghargai karya dari Planning yang dibangun oleh penggagas dan Development itu atau bahkan kita juga ikut berperan untuk memajukan hal yang dibutuhkan.

Banyak orang tua yang mengatakan bahwa mahasiswa sekarang tidak seperti dulu, mereka cenderung menjadi generasi penunduk dan sebagai budak Android. Mereka tidak bisa hidup tanpa ponsel pintarnya walau hanya sehari dan parahnya lagi mereka menjadikan orang yang dekat badannya menjadi jauh dan orang jauh menjadi dekat. Mereka asik memainkan ponsel pintar masing-masing padahal disekeliling mereka adalah sahabat-sahabatnya itulah generasi menunduk sekarang. Hal ini menjadi pertimbangan bahwa teknologi belum sepenuhnya digunakan secara maksimal.

Keilmuan kita tidak bisa lepas dari Empirisme yang nyata atau keilmuan yang ketergantungan pada bukti. Saya hanya mewakili kawan serta adik-adik saya yang sedang menyelsaikan gelar S1 di universitas ini. Banyak sekali tantangan yang mereka lalui untuk mengejar kelulusanya. Rasanya percuma saja belajar di perguruan tinggi namun mereka tidak mendapatkan ilmu yang diinginkan.

Kita hidup dengan sadar dan tentu kita tahu sebab akibat. Namun kita selalu munafik tidak mendukung hati kecil kita, akhirnya yang terjadi adalah menyalahkan orang lain dan diam sambil bermain game sebagai pecundang abadi. Ilmu yang ada jika tidak dikejar dan tidak dipelajari oleh pribadi kita, maka mustahil kita akan mendapatkanya. Kalian akan salah besar jika kalian berniat menjadi mahasiswa untuk mempermudah dalam mendapat pekerjaan yang ideal dan layak.

Sampai kalian mati kalian tidak akan dapat motivasi untuk maju di sekolah formal bahkan sekelas universitas manapun di Indonesia. Nida-Rümelin berpendapat bahwa pendidikan di Indonesia hanya untuk mendapat gelar sarjana untuk melamar kerja. Ini terjadi, karena kesalahpahaman pemerintah dan masyarakat luas tentang arti pendidikan, serta kesalahpahaman tentang hubungan antara kebijakan politik pendidikan dengan keadaan ekonomi nyata di lapangan.

Nida-Rümelin (Akademisierungswahn) di Uni Eropa dan Amerika Serikat menilai bahwa pendidikan sekarang di tingkat universitas cenderung terlalu kaku dan kurang memberikan ketermpilan dalam bidang keahliannya. Kita jangan menyalahkan dosen atau siapapun karena saya rasa itu akan membuang waktu kalian, yang kita butuhkan adalah kerja keras untuk mendapat ilmu yang kalian butuhkan. Semua guru-guru kita, dosen-dosen kita terjebak dengan kebijakan yang ada di lembaga serta keputusan pemimpin yang sekarang menjabat.

Mereka tidak bisa berbuat banyak jika kita tidak mau belajar dan membangun pribadi yang ideal dan tidak mengandalkan pelajaran yang kaku. Sangat jelas terlihat bahwa para guru kita ingin berhasil mendidik kita dengan berbagai cara dan pelajaran yang disampaikan. Tentu mereka hanya menjalankan kewajibannya untuk mengamalkan ilmu mereka pada kalian.

Lalu apa yang akan kalian lakukan jika orang tua kalian dan masyarakat bertanya sesuatu yang tidak diketahui oleh mereka ?

Kalian pantang untuk mengatakan tidak tahu, jika kalian berkata tidak tahu kalian akan dianggap sebagai mahasiswa bodoh. Kenali diri kalian tanyakan siapa anda sebenarnya sampai cemas dengan masa depan dan takut tidak layak seperti kebanyakan orang yang putus asa. Sekarang bergeraklah selayaknya manusia, jika ingin pintar belajar, jika ingin mendapatkan uang ya berkarnya. Tidak ada orang sukses yang membuang waktunya pada tong sampah tetangga kalian.

Rasa cinta sangat dibutuhkan, namun cinta tidak bisa terlepas dengan kebencian itulah sebab akibat jika kalian tidak bertanggung jawab pada orang yang sayang dan mencintai kalian dirumah dan begitupun sebaliknya. Orang tua kalian sangat mengharapkan kalian menjadi mahasiswa yang bertanggung jawab dan membawa perubahan yang nyata pada lingkungan, itulah alasan kenapa orang tua kalian menjadikan kalian sebagai mahasiswa, jangan jadikan cinta menjadi kebencian, kalian punya pikiran maka pikirkanlah hal itu.