pH Air yang cocok Untuk budidaya ikan jenis apapun adalah…

pH Air

Derajat keasaman atau pH air menunjukkan aktivitas ion hidrogen dalam larutan tersebut dan dinyatakan sebagai konsentrasi ion hidrogen (dalam mol per liter) pada suhu tertentu atau dapat ditulis :

pH 1 – log(H)


Air murni (H2O) berasosiasi sempurna sehingga memiliki ion H
+ dan ion H dalam konsentrasi yang sama, dan dalam keadaan demikian pH air murni = 7. Semakin tinggi konsentrasi ion H + akan semakin rendah konsentrasi ion OH dan pH< 7, perairan semacam ini bersifat asam. Hal sebaliknya terjadi jika konsentrasi ion OH yang tinggi dan pH> 7. maka perairan bersifat alkalis (basa). Perairan umum dengan segala aktivitas fotosintesis dan respirasi organisme yang hidup di dalamnya membentuk reaksi berantai karbonat karbonat sebagai berikut :

CO2 + H2O > H2CO3 >H+ + HCO3 > 2H+ +CO3’2-


Semakin banyak co2 (karbondioksida) yang dihasilkan dari hasil respirasi, reaksi bergerak ke kanan dan secara bertahap melepaskan ion

H + yang menyebabkan pH air turun. Reaksi sebaliknya terjadi dengan aktivitas fotosintesis yang membutuhkan banyak ion Co2, menyebabkan pH air naik.

pH air memengaruhi tingkat kesuburan perairan karena memengaruhi kehidupan jasad renik. Perairan asam akan kurang produktif malah dapat membunuh ikan budidaya. Pada pH rendah (keasaman yang tinggi) kandungan oksigen terlarut akan berkurang, sebagai akibatnya konsumsi oksigen menurun, aktivitas pernapasan naik dan selera makan ikan akan berkurang. Hal yang sebaliknya terjadi pada suasana basa. Atas dasar ini, maka usaha budidaya ikan akan berhasil baik dalam air dengan pH 6,5- 9,0, dan pertumbuhan optimal terjadi pada pH 7-8,5.

Air laut mempunyai daya penyangga (buffer) yang besar terhadap perubahan pH. Umumnya pH air laut antara 7,6 sampai 8,7. Pada hutan bakau. pH dapat mencapai nilai rendah karena kandungan asam subiat pada tanah dasar tersebut tinggi.