Lokasi untuk Keramba Jaring Apung

Agrotani.com – Untuk membangun atau menempatkan Keramba Jaring Apung KJA  di laut, beberapa faktor perlu dipertimbangkan, baik teknis maupun sosial ekonomis, sebagai berikut :

  • Lokasi yang dipilih untuk penempatan KJA disesuaikan dengan jenis ikan yang akan dibudidayakan. Untuk budidaya bandeng (Chanos chanos), muara sungai dan teluk cukup ideal. karena di daerah ini salinitas air lebih rendah. Sedangkan untuk budi daya kerapu bebek (Cromileptes altivelis), napoleon (Cheilinus undulatu). dan ikan karang dan pelagis lainnya yang membutuhkan salinitas tinggi, lokasi adalah selat atau daerah terumbu karang yang terhalang cocok.
  • Kedalaman perairan minimal yang cocok bagi KJA adalah 1 m, yaitu jarak dari keramba dengan dasar perairan, atau antara 7.15 m jarak dari permukaan air sampai ke dasar perairan.
  • Kecepatan arus yang ideal untuk penempatan KUA adalah 15-50 cm/detik.
  • Kondisi lingkungan seperti amplitudo pasang dan gelombang yang baik untuk usaha budi daya biota akuatik dalam KJA di laut kurang dari 2 m (Ahmad et al, 1991).
  • Perairan yang cocok untuk penempatan KJA adalah topografi landai, kedalaman 68 m, memiliki dasar perairan berlumpur atau lumpur berpasir, airnya jernih, dan terhindar dari pelumpuran (sitasi) karena dapat memengaruhi bobot jaring, mutu air, dan usaha budi daya (Mayunar et al, 1995).
  • Lokasi untuk KJA sebaiknya dipilih di teluk, selat di antara pulau- pulau yang berdekatan, atau perairan terbuka dengan terumbu karang penghalang (barrier reef) yang cukup panjang.
  • Perairan memenuhi kualitas untuk budidaya ikan.
  • Lokasi mudah dijangkau untuk memudahkan pengangkutan bahan alat benih, pakan, hasil panen, dan kebutuhan lain.
  • Lokasi cukup aman dari gangguan, baik hama maupun gangguan lainnya, atau dapat ditanggulangi.