Makanan alami ikan cupang yang bagus untuk pertumbuhan

Agrotani.com – Pakan alami berarti pakan yang berasal dari alam tanpa proses lanjutan. Walaupun asalnya dari alam, tetapi diberikan dengan terlebih dahulu diolah maka pakan tersebut sudah bukan alami lagi. Katagori pakan demikian adalah pakan buatan. Sebagai hewan diurnal (aktif pada siang hari), cupang adu giat mencari pakan mulai matahari terbit sampai terbenam. Lokasi jelajahnya tidak luas, hanya sekitar 100 cm. Berikut ini adalah jenis-jenis pakan ikan cupang yang baik di berikan :

ikan-cupang

Jenis pakan alami


Di alam, cupang adu ini hidup dengan menyantap beragam pakan alami seperti kutu air (daphnia), jentik nyamuk (cuk). infusoria, cacing sutera atau cacing rambut atau cacing darah (blood worm), dan udang renik (Artemia salina).

Pakan ikan cupangInfusoria

Infusoria merupakan pakan alami yang sangat baik untuk anak ikan pada awal kehidupannya. Jasad renik ini berukuran sangat kecil, hanya sekitar 0,04 – 0,1 mm. Kehadirannya di dalam air tidak mungkin terlihat jika hanya sendiri (soliter). Namun, kenyataannya infusoria ini lebih sering hidup berkelompok dengan sesamanya sehingga mudah dilihat. Gerombolan infusoria tersebut berwarna putih bagaikan susu. Kalau warna putih tersebut mulai berubah bening, berarti populasi jasad renik tersebut sudah mulai berkurang.

Infusoria merupakan pakan yang paling awal diberikan pada cupang adu, yaitu sejak burayak umur di bawah dua minggu. Pemberiannya dilakukan hingga ikan berumur tiga bulan. Pemberian infusoria pada burayak dilakukan dengan menuangkan air dari ember yang dipakai untuk mengultur infusoria ke kolam cupang. Penambahan infusoria dilakukan berdasarkan jumlah nya di air. Bila air di kolam cupang sudah tampak bening, infusoria perlu ditambah lagi. Seandainya air masih tetap berwarna putih susu, infusoria jangan ditambah. Bahkan kalau muncul bau seperti sayuran busuk, justru air yang mengandung infusoria harus diencerkan. Caranya dengan menuangkan air secukupnya ke kolam cupang sampai baunya hilang.

kutu-airKutu air

Kutu air biasanya diambil dari air tergenang yang belum diketahui kebersihannya. Bisa saja air tersebut mengandung bibit penyakit. Oleh karena itu, untuk mencegah berjangkitnya penyakit maka kutu air harus beberapa kali dibersihkan sebelum diberikan pada cupang adu.

Kutu air yang baru diambil dari alam disimpan dahulu dalam ember atau baskom berisi air bersih. Permukaannya ditutup dengan daun kering. Setelah tiga jam, daun keringnya diambil dan diganti dengan daun kering baru. Biasanya kutu air yang tidak layak konsumsi akan melekat pada daun. Setelah dua kali pergantian daun, seluruh kutu air yang mengambang di air layak dimakan oleh cupang adu. Kutu air yang mengambang tersebut memang menjadi pilihan. Sementara kutu air yang terendam di dasar dikhawatirkan membawa bibit penyakit jamur (chthyophthirius multifiliis).

Kutu air ini diberikan dengan cara adlibitum (tersedia setiap saat). Kutu air ini harus tersedia setiap saat agar cupang tidak bertarung memperebutkan pakan. Pemberiannya sejak umur seminggu sampai tiga bulan.

jentik-nyamuk-cuk-pakan-cupang

Jentik nyamuk

Seperti juga kutu air, jentik atau larva nyamuk (cuk) pun biasanya diambil dari air yang tergenang dan belum diketahui keber sihannya. Untuk itu, jentik nyamuk tersebut harus dibersihkan beberapa kali sebelum diberikan ke ikan. Hal ini dimaksudkan agar kuman penyakit yang mungkin terbawa oleh jentik nyamuk dapat tercuci.

Jentik nyamuk yang bebas kuman penyakit diperoleh dengan cara dimasukkan ke dalam baskom berisi air bersih. Setelah itu, jentik nyamuk tersebut diserok kembali dengan saringan berlubang sedikit kasar. Semua kotoran dan jentik berukuran besar yang terikut dalam serok dibuang. Setelah dilakukan beberapa kali penyaringan maka yang tersisa dalam baskom hanyalah jentik nyamuk berukuran kecil atau halus. Lalu, air yang tertinggal dalam baskom tersebut dibiarkan beberapa saat sampai jentik nyamuk berkumpul di permukaan air.  Selanjutnya, secara perlahan-lahan kumpulan jentik nyamuk tersebut diambil dan dipindahkan ke dalam baskom atau ember yang sudah di isi air bersih.

Jentik nyamuk yang halus ini diberikan sebagai pakan tambahan setelah burayak cupang adu berusia 3-4 bulan. Setelah berumur empat bulan, anak ikan atau cupang muda diberikan jentik nyamuk berukuran besar atau kasar.

Mendapatkan jentik nyamuk kasar ini pun tetap harus melalui pembersihan dan pemilihan sebelum dijadikan santapan oleh cupang. Setelah diambil dari alam, jentik nyamuk dicuci dari lumpur atau kotoran yang melekat. Pencucian ini dilakukan pada air mengalir. Setelah terlihat bersih, jentik nyamuk dimasukkan ke dalam ember berdiameter 30-35 cm yang sudah diisi penuh dengan air. Lalu, dipilih jentik nyamuk yang berbentuk panjang sebagai makanan cupang muda, sedangkan yang pendek dan bengkok dibuang. Jentik nyamuk besar yang pangkal ekornya terdapat bulu bulu halus pun harus dibuang karena kepalanya keras sehingga dapat merusak gigi cupang muda.

Memilih jentik nyamuk yang baik sangat mudah setelah dimasukkan dalam ember dan didiamkan beberapa saat, jentik nyamuk yang bengkok akan naik paling awal ke permukaan air. Saat itulah jentik nyamuk bengkok tersebut segera diserok dengan saringan berlubang kasar agar air cepat keluar. Gerakan menyerok pun harus cukup cepat karena gerakan naik turun jentik nyamuk bengkok ini cepat. Penyerokan dilakukan berulang kali sampai yang tertinggal di dalam ember sudah tidak tampak yang bengkok. Jentik nyamuk ini pun sudah dapat langsung diberikan pada cupang muda. Waktu pemberian jentik nyamuk sebaiknya secara teratur agar cupang muda tidak berkembang biak terlalu cepat.

Waktu pemberian yang paling tepat adalah antara pukul 7.00 – 8.00 dan pukul 16.00 -17.00. Pemberiannya harus sampai cupang adu tampak kenyang.

cacing-sutra

Cacing sutera

Cacing sutera tidak pernah diberikan kepada cupang adu hasil penangkaran. Ini disebabkan cacing sutera dapat membuat cupang cepat besar. Padahal setiap penangkar mengharapkan cupang peliharaannya kontet akibat pertumbuhannya terhambat. Jika cupang cepat besar dan gemuk, sisiknya menjadi lunak dan mudah lepas serta gerakannya menjadi lambat.

Baca Juga :