Komponen – Komponen pada Uji Kemurnian Benih

Komponen – Komponen pada Uji Kemurnian Benih

Agrotani.Com – Uji kemurnian benih dilakukan dengan menghitung perbandingan komponen yang menjadi acuan kemurnian benih. Adapun yang termasuk kedalam komponen tersebut adalah : komponen benih murni, komponen tanaman lain dan komponen kotoran benih.

Baca juga : Tujuan dan Manfaat Uji Kemurnian Benih

Pengujian dilakukan dengan cara memisahkan ketiga komponen tersebut. Kemudian apabila ketiga komponen tersebut sudah dipisahkan, maka dihitung berapa persentase dari ke-tiga komponen tersebut. Sehingga dengan dipersentasekan dapat diketahui komposisi benih murni yang sesungguhnya.

Komponen pada Uji Kemurnian Benih

Sebelum memasuki ranah penghitungan persentase, maka harus diketahui dulu apa saja yang masuk ke dalam kriteria tiap komponen.

Maka dari itu mari simak penjelasan komponen-komponen pada uji kemurnian benih berikut ini :

  1. Benih Murni

Benih Murni adalah seluruh jenis benih/biji-bijian yang termasuk ke dalam jenis, varietas atau spesies yang sedang diuji. Benih tersebut masuk ke dalam kategori :

  • Benih masak dan utuh
  • Benih yang mengkerut, berukuran kecil dan tidak masak
  • Benih yang telah berkecambah sebelum diuji
  • Pecahan/potongan benih yang berukuran lebih dari separuh benih yang sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih itu termasuk kedalam spesies yang dimaksud
  • Benih yang terserang penyakit tapi bentuknya masih dapat dikenali.
  1. Benih Tanaman Lain

Benih Tanaman Lain adalah benih yang berasal dari tanaman lain, dimana benih ini merupakan benih yang tidak termasuk ke dalam kriteria benih yang akan di uji kemurniannya.

Dalam pengujian ini, benih dari jenis lain yang dimaksud adalah seluruh benih dari varietas tanaman yang tidak termasuk pada varietas yang sedang di uji. Atau maksudnya, seluruh benih tanaman pertanian yang tidak masuk dalam label kemasan yang sedang di uji.

  1. Kotoran Benih

Kotoran Benih adalah benih dan bagian dari benih serta bagian dari benih yang ikut terbawa dalam contoh.

Dalam hal ini termasuk benih tanpa kulit benih, biji hampa tanpa lembaga, benih yang terlihat bukan benih sejati, pecahan benih kurang lebih ½ ukuran normal, cangkang benih, partikel tanah, kulit benih, sekam, ranting,  pasir, jerami, daun, tangkai dan kotoran lain yang ikut terbawa.

Nah, itulah ketiga komponen yang harus diketahui ketika akan menguji kemurnian benih. Ketiga komponen tersebut nantinya akan dipersentasikan untuk diketahui persentase benih murninya.