Jangkrik Jeliting

Perbedaan Jangkrik Kemalaria

Agrotani.com –  Jangkrik jeliteng atau “Grylfus bimaculatus” memiliki tubuh yang besar dan berwarna hitam legam yang pekat agak mengkilat. Jeliteng jantan berwarna hitam pada seluruh bagian tubuhnya kecuali pangkal sayap depan ber­warna kuning jelas, sedangkan betinanya juga didominasi warna hitam tetapi kaki-kakinya berwarna kuning kecokelat-cokelatan dan warna kuning juga tampak pada pangkal dan pinggir sayap depan. Tubuh jeliteng jantan sangat kokoh, bunyinya nyaring dan merdu, gesit serta pemberani. Jeliteng jantan biasanya banyak diminati pembudidaya untuk dipelihara karena bunyinya yang sangat nyaring atau digunakan untuk jangkrik aduan. Jeliteng betina tubuhnya halus dan suka terbang di malam hari, kalau sedang musim kawin biasanya mendatangi lampu yang menyala di rumah-rumah.

Habitat asli jangkrik jeliteng dapat di temukan di sawah dan tanah luas yang cukup lembab. Biasanya musim kawin jangkrik Jeliteng berada pada pertengahan musim hujan dan pada musim hujan tersebut biasanya jantan jangkrik mengeluarkan suara yang keras untuk menarik perhatian betina, betina akan menghampiri jangkrik jantan yang mengeluarkan suara keras dan kemudian kawin. Jeliteng satu indukan menghasilkan telur 60 – 100 telur. Untuk membudidayakanya juga tidak terlalu sulit karena jangkrik jenis ini sangat mudah menyesuaikan lingkungan barunya.

Ada banyak jenis jangkrik di indonesia yaitu :

Kebanyak jangkrik memang banyak sekali penyebutan nama sesuai dengan daerah anda. Jika anda ingin mengenal jangkrik silahkan anda baca “mengenal jenis jangkrik”, jika anda tertarik dengan budidayanya silahkan baca di Cara budidaya jangkrik.