Hama Penyakit tanaman salak

Hama Penyakit dan Pengendaliannya – Pengertian hama sendiri adalah hewan atau binatang yang mengakibatkan kerusakan kerusakan pada tanaman Sedangkan gangguan atau kerusakan yang diakibatkan oloh jamur,  bakteri,  atau virus,  biasa disebut penyakit. Beberapa gangguan yang ditimbulkan oleh hama dan penyakit

[infobox style=”alert-success”]1)  Tempat tinggal dan bagian yang diserang[/infobox]

[infobox style=”alert-shadow”]

Bagian tanaman yang diserang juga bisa bermacam-macam akar,  batang,  daun,  bunga,  atau buah Tidak ada bagian tanaman yang kebal terhadap serangan hama dan penyakit 21 Cara berkembang biak.  Skius hidup hama dan penyakit umumnya melewati tahapan-tahapan tertentu Hama serangga biasanya melewati fase-fase:  telur,  larva,  dan pupa atau kepompong hingga berubah monjadi serangga dewasa Sedangkan penyakit ada yang melalui tahap spora,  miselium.

[/infobox]


Cara Ampuh Mengendalikan Hama Penyakit Tanaman Salak


[infobox style=”alert-success”]3)  Suasana ingkungan[/infobox]

[infobox style=”alert-shadow”]

Lingkungan yang sesuai bagi tanaman dapat membantu mengen-  dalikan hama dan penyakit Ungkungan yang buruk dapat menambah parah serangan.

[/infobox]

 [infobox style=”alert-success”]4)  Cara budidaya[/infobox]

[infobox style=”alert-shadow”]

Cara bercocok tanam yang baik akan mengurangi gangguan hama penyakit.  selain gangguan yang ditimbulkan oleh hama dan penyakit,  ada satu janis gangguan lain yang tidak disebabkan oleh keduanya.  Gangguan ini berupa gejala fisiologi.  Penyebab gangguan fisiologi bisa dikarenakan kekurangan air,  suhu yang terlalu panas atau dingin,  tanah yang padat atau berbatu,  genangan air,  dan lain-lain Akibat yang ditimbulkan oleh gangguan fisiologi juga berbahaya bagi tanaman salak Langkah-langkah untuk mencogah serangan hama dan penyakit yang perlu diterapkan ini adalah sebagai berikut.


  1. Pemakaian varietas unggul yang dikotahui memiliki kekobalan terhadap hama dan penyakit yang biasa menyerang

  2. Mengusahakan kondisi lahan yang bersih dan sehat.
  3. Tidak membiarkan kebun salak terlalu rimbun dan gelap.
  4. Menoukupi kebutuhan tanaman agar tumbuh kuat dengan pemu-  pukan dan pengairan yang cukup,
  5. Mengontrol tanaman secara teratur dan sering Sampai saat ini serangan hama dan penyakit pada tanaman salak belum merupakan permasalahan yang serius.

Tanaman salak memang termasuk cukup tahan terhadap serangan hama penyakit Meskipun demikian tindakan preventif harus senantiasa dilakukan.  Berikut ini dijelaskan mengenai jenis-jenis hama maupun penyakit yang biasa menyerang tanaman salak serta cara pengendaliannya.

[/infobox]


Hama


Beberapa hama yang biasa menyerang tanaman salak di antaranya sebagai berikut.

[infobox style=”alert-success”]Larva penggerek batang (Oryotes rhinoceros)[/infobox]

[infobox style=”alert-shadow”]

Pada batang tanaman salak terdapat lubang bekas getekan.  Serang an dimulai dari pucuk batang terus masuk ke dalam batang. Tunas pucuk sering terpotong dan daun salai menjad layu. Portumbuhan tanaman salak menjadi terhambat. Hama penyebabnya adalah larva penggerek batang. Di Pulau Jawa hama ini biasa disebut gendon Larva berwarna kelabu agak gelap dan disertai garis-garis. Ukuran larva 3,5-  4,5 cm. Dibanding hama lainnya serangan penggerok batang adalah yang paling berbahaya.  Pengendalian secara manual dengan menangkapi dan membasmi larva stau kumbang yang ditemui,  Bisa juga dengan memasukkan kawat tajam ke dalam lubang gerekan sehingga penggerek batang mati terbunuh.  Pengendalian secara kimia menggunakan insek tisida yang mengandung bahan aktif diazinon,  contohnya,  Basudin 60 EC,  Basminon 600 EC,  Neocidol 40 WP,  dan Diazinon 60 EC.  Gunakan kapas atau kapuk yang dicelupkan terlebih dahulu ke dalam larutan insektisida tersebut lalu masukkan ke dalam lubang gerekan,  Lubang gerekan kemudian dipantek dengan bambu.

[/infobox]

[infobox style=”alert-success”]Kepik porusak buah (Tolumnia sp)[/infobox]

[infobox style=”alert-shadow”]

Pada kulit dan daging buah salak terlihat bekas bekas gigitan serangga.  Bila hama ini menyerang buah yang masih muda,  maka buah sulit untuk berkembang sempurna lagi.  Bekas yang ditinggalkannya mombuat salak kurang baik untuk dikonsumsi,  Hama penyebabnya adalah kepik perusak buah. Kulitnya kuning kecokelatan,  pada punggungnya terlihat bintik-  bintik berwarna hitam.  Badannya kecil sekali Ukuran tubuh kepik dewasa hanya 7-16 mm.


Pengendalian secara manual dapat dilakukan dengan menangkap serangga yang menyerang lalu membunuhnya. Pengendalian secara kimia tidak dianjurkan karena dikhawatirkan residu racun yang terkandung dapat masuk ke dalam buah dan berbahaya bagi yang mengonsumsinya.

[/infobox]

[infobox style=”alert-success”]Kumbang perusak buah (Omotemnus miniatrocnitus)[/infobox]

[infobox style=”alert-shadow”]

Gejala serangan terihat pada buah salak yang menjadi busuk dan bercek berair.  Serangga penyebabnya adalah kumbang perusak buah.  Serangga ini biasa menyerang buah yang tua.  tetapi belum masak,  yaitu buah yang berumur 4- 6 bulan. Penampilan kumbang ini mirip dengan kumbang perusak pucuk,  tetapi ukuran tubuhnya lebih kecil. warna tubuh serangga dewasa juga lebih terang daripada kumbang perusak pucuk. Pada punggung kumbang ini terdapat bercak bercak kehitaman. Pengendalian yang biasa dilakukan hanyalah secara manual,  yakni dengan menangkap hama yang menyerang kemudian dimusnahkan.  Pencegahannya dengan menjaga kebersihan kebun salak. Pengendalian secara kimia untuk sarangga ini juga tidak dianjurkan.

[/infobox]

[infobox style=”alert-success”]Nematoda bintil akar (Meloidogyne sp.)[/infobox]

[infobox style=”alert-shadow”]

Jaringan akar tanaman salak tumbuh tak beraturan dan dapat membusuk.  Kerusakan pada akar ini akan berlanjut ke tanamannya.  Tanaman yang terserang akan tumbuh kerdil,  merana,  dan daun-daunnya menjadi kuning.  Kadang-kadang menyebabkan pembengkakan pada akar dan pada daun timbul puru atau bintil.  Hama ini berupa sejenis cacing halus. Hidupnya di dalam tanah lapisan bagian atas dekat perakaran,  Nematoda dapat masuk ke akar tanaman salak melalui luka. Pengendaliannya adalah menggunakan pestisida yang mengandung bahan aktif karbofuran.

Merek dagangnya antara lain Furadan 30,  Dharmatur 30,  Petro tur 30,  Tanalur 30,  atau Curaterr 30,  Pestisida diberikan pada bagian yang terserang.

[/infobox]

[infobox style=”alert-success”]Ulat penggulung daun (Hidari sp)[/infobox]

[infobox style=”alert-shadow”]

Pada daun-daun salak sering terlihat luka bekas gigitan dan ada gulungan gulungan yang di dalamnya terdapat ulat.  Bila demikian,  tanaman salak tersebut telah diserang hama ulat penggulung daun Ulat ini mula-mula menyerang tanaman salak dengan cara memakan daun salak baik daun yang tua atau yang muda. Setelah itu,  ulat bersembunyi dengan jalan menggulung daun.  Di dalam gulungan,  hama ini terus memakan daun.  Ulat bertahan di dalam daun salak sampai tase pupa atau kepompong tingga menjadi dewasa dalam wujud kupu-kupu,  Kupu kupu hidari berwarna kuning kecokelat cokelatan. Kupu-kupu inilah menaruh telur di bagian bawah permukaan daun yang kemudian menjadi ulat Pengendalian secara manual adalah dengan mengambil dan memusnahkan gulungan daun berisi ulat,  Sedangkan secara kimia dengan menggunakan insektisida yang disemprotkan ke telur atau ulat pada daun. Jenis insektisida yang dipergunakan adalah yang berbahan aktif kuinalfos,  contohnya,  Bayrusil 250 EC dan Ekalus 25 EC. Kupu-kupu dewasa sulit disemprot,  tetapi dapat ditangkap dengan jaring serangga.

[/infobox]

[infobox style=”alert-success”]Binatang-binatang liar[/infobox]

[infobox style=”alert-shadow”]

Bila ingin mengusahakan kebun salak di daerah yang baru dibuka atau di lahan bekas hutan,  biasanya masih terdapat binatang-binatang liar.  Binatang binatang ini sering merusak atau menjadi hama perkebunan salak untuk mengatasi babi hutan dilakukan dengan cara diburu dan ditembaki atau dipasangi jaring,  umpan beracun,  serta memasang pagar pengaman berupa kawat atau tanaman salak jantan yang ditanam rapat.  Untuk membasmi bajing atau tikus adalah dengan cara memberikan umpan beracun.

[/infobox]


Penyakit


Penyakit yang biasa menyerang tanaman salak di antaranya sebagai berikut.

[infobox style=”alert-success”]Cendawan putih (Corticium salmonicolor)[/infobox]

[infobox style=”alert-shadow”]

Mula-mula,  bagian tanaman yang diserang ditumbuhi oleh hifa cendawan ini yang berwama putih.  Lalu hifa borkembang membentuk gumpalan yang juga berwarna putih.  Komudian gumpalan putih ini akan berubah menjadi merah jingga.  Bila menyerang buah akibatnya buah tampak lembap,  jelek,  dan berubah rasanya. Buah salak seperti ini kurang layak untuk dikonsumsi. Buah juga sering berguguran.  Serangan konsumsi yang parah pada batang akan menyebabkan kematangan pada tanaman Di daerah Karang Asem,  Bali,  penyakit ini mulai banyak menyerang.  Cendawan ini dapat dicegah dengan menjaga kondisi kebun agar tidak terlalu lembap,  memperhatikan kebersihan kebun,  dan dengan pemangkasan yang rutin.  Buta tanaman terserang,  jalan terbaik untuk mengatasinya adalah dengan memangkas bagian yang terserang dan membakarnya.


Bila seluruh tanaman terserang parah,  maka tanaman itu harus dibongkar dan dimusnahkan Fungisida dengan bahan aktif mankozeb dapat pula digunakan untuk memberantasnya Merek dagang fungisida tersebut antara lain Dithane M 45.  Detsene Mx 200,  dan Phyoozan 70 WP.

[/infobox]

[infobox style=”alert-success”]Cendawan bercak daun (Pestalotia sp.)[/infobox]

[infobox style=”alert-shadow”]

Pada daun salak timbul borcak-bercak berwarna cokelat sampai hitam dan kekuningan pada bagian pinggirnya.  Apabila bercaknya besar,  maka bagian tengah bercak biasanya kering berwarna putih abu-abu.  Sering terbentuk lubang karena jaringan daunnya telah rusak. Bercak ini selain mengganggu fungsi daun sebagai tempat memasak makanan juga mengandung jamur yang mudah menyebar.  Akibatnya pertumbuhan tanaman salak menjadi kurus dan produksi buahnya menurun.


Walaupun begitu,  serangan cendawan ini jarang yang berakibat fatal.  Penyebab penyakit ini dikenal dengan nama cendawan bercak daun.  Pencegahan dilakukan dengan perawatan yang baik pada tanaman dan menjaga agar kebun tidak terlalu lembap.  Pengendaliannya dengan memangkas bagian daun yang terserang,  daun ini lalu dibakar.  Pengendalian secara kimia dapat dengan fungisida yang mengandung bahan aktif mankozeb seperti yang digunakan untuk memberantas penyakit cendawan putih.

[/infobox]