Cara merawat ikan cupang setelah diadu

Agrotani.com – Usai bertarung, kondisi tubuh cupang sangat lemah, sirip siripnya sobek, sisik terlepas, atau bahkan tubuhnya terluka. Dalam kondusi demikian cupang akan sangat mudah terserang penyakit seperti lchehyophrkirivs multifilis atau bakteri Saproletnia sp. Untuk itu, sangat dibutuhkan perawatan khusus agar kondisi tubuh cupang kembali prima seperti semula.

Selain ada yang menyarankan untuk dirawat intensif, ada pula orang yang berpendapat bahwa cupang yang sudah pernah bertanding tidak layak lagi dirawat intensif. Hal ini disebabkan gigi cupang tersebut sudah habis dan sisiknya banyak yang lepas. Sisik merupakan salah satu pelindung tubuh ikan dari gangguan luar. Selain itu, kemungkinan besar mentalnya sudah turun akibat pernah merasakan merasakan sakit.

Sebetnarnya cupang yang sudah pernah bertanding masih dapat diturunkan lagi ke arena. Gigi menang maupun kalah cupang bekas bertanding tidak mudah tanggal karena gigi cupang memang melekat kuat di tempatnya. Sisik yang lepas bisa tumbuh kembali. Mental pun masih tetap sama sebab cupang tidak mengenal rasa takut.

Buktinya, cupang sakit biasanya memiliki kondisi tubuh yang lemah. Akan tetap, cupang sakit tersebut masih ingin berkelahi kalau ada cupang jantan lain di dekatnya. Juga pernah terjadi bahwa cupang bekas bertanding alias cupang seken yang dirawat selama tiga bulan masih bisa diturunkan ke arena pertarungan.

Memang tidak semua cupang seken dapat dirawat dan diturunkan kembali ke arena pertarungan. Hanya cupang yang memenuhi beberapa kriteria saja yang dapat melakukannya. Beberapa kriteria tersebut antara lain sisik bagian pangkal tidak rusak, ring bibir tidak rusak, mata tetap utuh, dan penutup insang tidak rusak.

Merawat cupang yang baru melakukan pertarungan memerlukan bekas selai, Wadah ikan berupa botol atau tersebut diisi air hingga seperempatnya. Bubuhkan garam dapur sebanyak ujung sendok teh (setara dengan 10 HD), lalu aduk merata. Setelah itu, larutkan antibiotika supertetrasiktin atau Gold 100 sebanyak 10 ppm. Satu tetes supertetrasiklin sama dengan 5-10 butiran Gold 100.

Setelah wadahnya disi air, cupang yang baru diadu dimasukkan dalam staples. Semua sisi wadah ditutup rapat dengan kertas. Kalau tidak ingin repot menyiapkan wadah perawatan, bisa juga dipakai toples khusus yang dindingnya sudah dicat putih atau warna lain. Selanjutnya akan dibiarkan selama dua hari tanpa diberi pakan.

Langkah berikutnya, tambahkan air ke dalam toples sampai 3/4 tinggi toples. Air yang dipakai harus sudah diendapkan. Pada saat ini cupang sudah bisa diberi pakan. Cupang yang kondisi tubuhnya bagus biasanya sesudah tiga hari diberi perlakuan tersebut sudah bisa dikembalikan ke toples besar.

Perbaikan tubuh cupang selesai bertarung terjadi secara berangsur – angsur. Sirip yang rusak akan rapat kembali dalam waktu 5-12 hari, tergantung besarnya kerusakan dan umur ikan. Biasanya sirip cupang muda akan lebih cepat pulih dibanding cupang usia tujuh bulan ke atas.

Sisik memar yang tidak terlepas akan kembali normal dalam waktu 3-7 hari. Sementara sisik yang terlepas akan kembali pulih setelah seminggu, yaitu muncul lapisan sisik baru yang warnanya sama dengan warna tubuh lain. Tiga minggu kemudian sisik yang baru muncul akan kembali normal, tetapi kekuatannya tidak sama dengan sisik yang tidak terlepas. Cupang akan siap “turun air” lagi setelah beristirahat 2-4 minggu.