Cara budidaya udang windu secara polikultur

Perlu diketahui bahwa pola polikultur organik berusaha untuk menghindari sebisa mungkin masuknya unsur buatan yang berasal dari luar yang bersifat racun. Seperti halnya yang telah dilakukan para petambak di Babelan dan Bekasi. Lalu,bagaimana udang windu, bandeng, dan gracilaria saling mendukung dalam hal penyediaan pakan dan kebutuhan lainnya?


Setelah memahami karakteristik udang windu, bandeng, dan gracilaria maka dapat diketahui hubungan mutualisme antara ketiga produk perikanan tersebut. Untuk lebih memudahkan pemahaman, berikut disajikan fungsi gracilaria dan bandeng dalam budi daya udang organik.


Budidaya udang windu secara polikultur


1. Gracilaria


Pada siang hari, gracilaria menjadi penyuplai oksigen di perairan. Dengan begitu,jumlah oksigen terlarut dalam air dapat terjaga. Gracilaria juga merupakan tempat yang nyaman bagi udang untuk bersembunyi. Perkembangannya yang lebat memungkinkan tanaman ini menjadi tempat peristirahatan udang pada siang hari dan menyembunyikan dari pemangsa ketika mengalami pergantian kulit. Selain itu, gracilaria merupakan tempat berkumpulnya plankton yang menjadi pakan udang. Selain sebagai tempat berkumpulnya plankton dan tempat persembunyian yang aman bagi udang windu maupun bandeng, rumput laut ini juga berfungsi sebagai filter pada tambak. Hal tersebut dapat dilihat pada satu areal perairan yang sama,di mana kumpulan gracilaria hidup tampak lebih jernih dibandingkan yang tidak ditumbuhi gracilaria.


Namun,tanaman tingkat rendah ini juga memiliki keterbatasan dalam menyaring hara yang ada pada perairan. Melimpahnya hara (yang terlihat dari keruhnya air yang tidak diimbangi dengan jumlah graciaria justru akan mengganggu kelangsungan hidup gracilaria).


2. Bandeng


Bandeng sangat menyukai iklim dan suhu atau tempat tinggal 30-50 cm dan bersalinitas 25-30 ppm merupakan tempat yang sangat baik untuk pertumbuhan kelekap kita ketahui bahwa kelekap merupakan sumber pakan bagi udang windu dan bandeng. Bagian thalus atau batang semu gracilaria yang mati akibat muncul di atas permukaan air juga menjadi sumber terbentuknya kelekap. Kelekap yang membusuk dapat mencemari perairan dan mengganggu pertumbuhan gracilaria. Oleh sebab itu,kehadiran bandeng dan udang windu membantu pembersihan perairan. Selain kelekap, sumber pakan lain bagi udang dan bandeng adalah alga. Alga banyak ditemui menempel pada gradilaria. Kelebatan alga dapat mengganggu udang windu. Tak sedikit kasus ditemukannya udang yang mati karena terbelit alga dan tidak dapat bergerak. Selain itu, alga hijau akan menjadi pesaing bagi udang windu, bandeng, dan graciaria dalam budidaya.


Sekilas untuk membudidayakan dengan mengandalkan keteribatan dan saling menguntungkanya dalam satu waktu budidaya. Hama dan penyakit tidak bisa lepas dari budidaya anda maka anda harus mencegahnya sejak umur kecil. Tidak sedikit Keseimbangan Ekosistem dalam Sistem Polikutur Organik banyak digunakan karena banyak sekali keuntungan yang didapat oleh pemelihara.

Baca Juga :

BAB 1 Udang Windu

Cara budidaya udang windu secara polikultur

Potensi dan Peluang Usaha Budidaya Udang Windu


Ikuti pembahasan ini anda baru menyelesaikan 15% dari total budidaya udang windu secara polikultur.

40% Complete (success)