Sifat dan tingkah laku udang windu

Agrotani.com – Berikut ini adalah tingkahlaku udang windu yang wajib kamu ketahui sebelum membudidayakanya agar kita bisa merawat dan memliharanya dengan baik. Beberpa faktor pendukung dalam budidaya udang sangat lah penting untuk menjadikan udang yang kita plihara berkualitas dan sehat.

Sifat dan tingkah laku udang windu


1) Udang windu bersifat euryhalin

Mampu hidup pada kisaran salinitas yang panjang. Kisaran salinitas perairan di mana udang windu dipelihara yaitu antara 10-30 ppt. Selain itu, udang windu bersifat eurythermal, yaitu mampu hidup pada kisaran suhu air yang panjang. Kedua sifat tersebut sangat berkaitan karena suhu yang tinggi membuat salinitas air menjadi tinggi. Sifat udang windu yang relatif tahan tersebut menjadikannya primadona petambak udang.

2) Kebiasaan makan

Dalam mencari pakan, udang windu bersifat nokturmal, yaitu mencari makan pada malam hari. Sementara waktu siangnya dihabiskan dengan beristirahat di dalam lumpur atau menempel pada substrat. Kebiasaan mencari pakan tersebut juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan pada udang. Udang yang bergerak pada siang hari bisa jadi menunjukkan adanya gangguan pada salinitas air, contoh gangguan yang ditandakan oleh udang pada kita misalnya kurangnya oksigen terlarut, perbedaan suhu yang mencolok, timbulnya senyawa beracun, atau kekurangan pakan.

3) Kanibalisme

Kanibalisme umumnya terjadi pada udang sehat memangsa sesamanya yang terlihat lemah, yaitu ketika mangsanya sedang berganti kulit. Sifat kanibalime mulai terlihat ketika berada pada stadium mysis (burayak), jika di jenis ikan lain hal ini seperti ikan lele. Oleh sebab itu, diperlukan tempat persembunyian bagi udang ketika melakukan ganti kulit seperti numpon atau berendam dalam lumpur.

4) Ganti kulit (molting)

Kulit luar udang merupakan kerangka keras dan tidak elastis. Hal ini akan berpengaruh ketika tubuh udang semakin bertambah besar. Badan udang akan tertahan oleh kerangka luarnya, maka udang akan melakukan ganti kulit (molting). Molting akan lebih sering dialami oleh udang muda yang pertumbuhannya pesat dibandingkan udang dewasa. Pada masa ini, udang membutuhkan unsur Ca untuk menyusun kerangka luar tubuhnya.

Masa pergantian kulit ini merupakan masa yang rentan bagi udang. Kondisi tubuhnya yang lunak dan lemah menjadikaannya santapan empuk hewan pemangsa dan udang sehat lainnya.