Peluang usaha budidaya kentang yang menguntungkan

Agrotani.com – Menurut riset Central internaatikoniul Potato (CIP),  pada tahun 2000 lalu,  kebutuhan kentang dunia naik pesat. Hal ini,  selain akibat pertumbuhan jumlah penduduk,  juga akibat perubahan pola konsumsi di beberapa negara berkembang. Ini bisa diartikan,  ada peluang usaha yang ditawarkan oleh tanaman kentang,  baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk kebutuhan luar negeri (ekspor).

Menurut data FAO,  benua Eropa dan negara persemakmuran bekas Eni Scwiet (CIS),  menguasai sekitar 75% dan total produksi dunia. Sisanya diproduksi oleh Asia dan Amerika Utara serta Tengah.

PRODUKSI DAN LUAS TANAMAN KENTANG DUNIA DAN PELUANG USAHA KENTANG

[table style=”table-striped”]
TahunProduksi (000 ton)Luas (000 ha)
1979-1981269.80619.037
1985282.901
1986287.08718.325
1987279.55418.157
1988279.08118.235
1989276.79818.081
1990271.45118.116
[/table]

Dari tabel ini terlihat bahwa dalam tempo 10 tahun,  luas tanaman kentang menyusut satu juta hektar. Awalnya,  penyusutan lahan ini.  tidak berpengaruh terhadap produksi umbinya. Namun,  sejak tahun 1987 produksinya mulai menurun. Dan,  hanya dalam waktu satu tahun (1989-1990)  produksi kentang dunia merosot sckitar 5 juta ton.

Merosotnya produksi itu berkaitan dengan berkurangnya areal tanaman kentang di Eropa dan Amerika Utara serta Tengah. Sementara di negara-negara berkenbang justru mempunyai kecenderungan terbalik,  baik luas dan produksinya terus meningkat,  Salah satu penyebab kenaikan tersebut yaitu adanya perubahan pola konsumsi masyarakat negara berkembang. Contoh yang mudah,  masyarakat dulu biasa makan ayam dan nasi,  tetapi masyarakat kini juga sudah biasa makan ayam dan kentang.

Peluang yang ditawarkan pasar kentang dunia cukup menangtang. Hanya dalam tempo dua tahun,  permintaannya meningkat sekitar 500 ribu ton.  Misalnya,  dari tahun 1988-1900,  impor kentang dunia meningkat dari 6,5 juta ton (1.3 milyar US$)  menjadi 7,02 juta ton (02,02 milyar US$).

Dari jumlah itu yang menguasai pangsa pasar adalah Kanada USA,  Jerman,  dan Inggris (tahun 1990). Sedangkan kentang Indonesia masih teramat sangat kecil,  hanya sekitar puluhan ribu ton pada 1990 dengan nilai 10,2 juta US$. Negara yang mengimpor kentang Indonesia pun masih terbatas. Kebanyakan negara tersebut ada di kawasan Asia Tenggara,  seperti Malaysia dan Singapura yang banyak mengimpor kentang Sumatera.

Walaupun ekspor Indonesa masih kecil,  dengan melihat adanya kemerosotan baik luas panenan maupun produksi kentang negara-negara maju,  peluang indonesia untuk memasuki pasar dunia sebenarnya cukup terbuka. Dengan  didukung dengan masih terbukanya peluang di dalam negeri,  maka kentang menapakan komoditi yang berprospek cerah. Jadi bagaimana untuk meningkatkan peluang tersebut ?

<< Lihat Tentang kentang lainnya