Mengenal Kentang

Agrotani.com – Solanum atau kentang merupakan tanaman setahun,  bentuk sesungguhnya menyemak dan bersifat menjalar,  Batangnya berbentuk segi empat,  panjangnya bisa mencapai 50-120 cm,  dan tidak berkayu (tidak keras bila dipijat). Batang dan daun berwarna hijau kemerah merahan atau keungu unguan.

Bunganya berwarma kuning keputihan atau ungu,  tumbuh di ketiak daun teratas, dan berjenis kelamin dua. Benang sarinya berwarna kekuning kuningan dan melingkari tangkai putik. Putik ini biasanya lebih cepat masak.

Buahnya berbentuk buni,  buah yang kulit dindingnya berdaging dan mempunyai dua ruang. Di dalam buah berisi banyak calon biji yang jumlahnya bisa mencapai 500 biji.  Akan tetapi,  dari jumlah tersebut yang berhasil menjadi biji hanya sekitar 100 biji saja,  bahkan ada yang cuma puluhan biji saja,  jumlah ini tergantung dari varietas kentangnya.

Akar tanaman menjalar dan berukuran sangat kecil bahkan sangat halus Akar ini berwarna keputih-putihan.  Kedalaman daya tembusannya bisa mencapai 45 cm. Namun,  biasanya akar ini banyak yang mengumpul di kedalaman 20 cm.

Dari organ kentang yang beragam, kentang juga memiliki organ lainnya yaitu umbi. Umbi tersebut berasal dari cabang samping yang masuk ke dalam tanah. Cabang ini merupakan tempat menyimpan karbohidrat sehingga membengkak dan bisa dimakan. Umbi bisa mengeluarkan tunas dan nantinya akan membentuk cabang-cabang baru semua bagian tanamannya tersebut mengandung racun solanin. Begitu pula umbinya,  yaitu ketika sedang memasuki masa bertunas.  Namun,  bagi umbi ini,  bila telah berusia tua atau siap dipanen,  racun ini akan berkurang bahkan bisa hilang,  sehingga aman untuk dimakan.

Manfaat dan racun

Di Indonesia sampai sekarang ini kentang dianggap sebagai sayuran yang mewah. Ini karena kentang mengandung karbohidrat. Kentang terkenal sebagai makanan konsumsi orang luar negri. Begitu banyak manfaat yang kita dapat dari kentang seperti nutrisi, mengandung sejumlah vitamin dari C, hingga asam folat, zat solanin yang dikenal sebagai obat penenang, antikejang, antijamur, dan pestisida. Kompresan air kentang ini dikenal sangat membantu pengobatan luka pada kulit, terlebih di negara miskin yang sulit cangkok kulit (skin graft).

Dari bahasan di atas banyak manfaat pada kentang, namun kentang pun bisa membahayakan jika kentang terpapar cahaya, hal ini karena kentang dapat saja membuat glikoalkaloid yang dinamakan solanin secara berlebih. Efek yang di timbulkan dari keracunan ini terganggunya sistem saraf, terbakar tenggorokan, sakit kepala, paralisis/lumpuh tungkai, dan badan mendingin.

Jika sudah seperti itu maka harus di lakukan pertolongan pertama, dan di bawa ke rumah sakit karena apabila dosis sudah 3-6 mg, akibat akan fatal. Hindari memakan kentang yang sudah berkecambah dan berwarna hijau di bagian bawah kulit, karena alkaloid solaninnya sudah tinggi dan sudah sangat beracun.

<< Lihat Tentang kentang lainnya