Istilah-istilah dalam peraturan adu ikan cupang
Agrotani.com – Sebelum cupang adu diturunkan di arena pertarungan, sebaiknya istilah-istilah yang digunakan di arena diketahui dahulu oleh setiap pemilk. Hal ini sangat diperlukan agar acara pertarungan nya berjalan dengan lancar. Adapun beberapa istilah yang sering dipakai adalah sebagai berikut:
- Sisik batu, yaitu sisik yang dianggap keras.
- Dibedaki, yaitu cupang yang terluka pada bagian muka.
- Netak, yaitu cupang yang tidak dapat lagi memukul dan hanya mendorong lawan.
- Ngabisin, yaitu cupang yang mampu membuat lawan lari.
- Nyetrum, yaitu pukulan “nombak’ yang membuat lawan lari atau tersentak.
- Disisikin, yaitu sisik cupang yang copot setiap kali terkena pukulan lawan.
- Champ, yaitu cupang yang merajai arena pertarungan.
- Paku, yaitu cupang yang selalu menggigit lawan.
- Baret, yaitu pukulan “nombak” yang selalu diarahkan ke kepala.
- Setan, yaitu cupang yang gesit sehingga sulit dipukul oleh
- Samurai, yaitu cupang yang selalu merobek bibir lawannya. Pulang kering, yaitu tidak ditemukan lawan bagi cupang yang dibawa.
- Digundulin, yaitu 90% cupang yang dibawa kalah atau tiga kali dari lawan sama.
- Mendem, yaitu tidak bersedia bertarung lagi selama tiga bulan.
- Tarun kalangan, yaitu bertarung lagi setelah ‘mendem’.
- Turun air, yaitu saat kedua cupang adu dimasukkan ke dalam satu wadah untuk diadu.
- Algojo, raitu cupang ketiga dari penyelenggara yang diturunkan ke arena bila tidak ada cupang yang menang walaupun waktu yang ditentukan sudah habis.
- Nanding, yaitu pencarian lawan untuk diadu.
- Ngetrek, yaitu kedua cupang yang sudah dianggap seimbang kondisi fisiknya.
- Kalah seusap, yaitu cupang yang kalah satu ukuran atau 8/10.
- Pasang tanding, yaitu cupang yang kalah dua ukuran atau 7/10.
- Jual-beli pukulan, yaitu cupang yang saling melancarkan pukulan.