Istilah-istilah dalam peraturan adu ikan cupang

Agrotani.com – Sebelum cupang adu diturunkan di arena pertarungan, sebaiknya istilah-istilah yang digunakan di arena diketahui dahulu oleh setiap pemilk. Hal ini sangat diperlukan agar acara pertarungan nya berjalan dengan lancar. Adapun beberapa istilah yang sering dipakai adalah sebagai berikut:

  1. Sisik batu, yaitu sisik yang dianggap keras.
  2. Dibedaki, yaitu cupang yang terluka pada bagian muka.
  3. Netak, yaitu cupang yang tidak dapat lagi memukul dan hanya mendorong lawan.
  4. Ngabisin, yaitu cupang yang mampu membuat lawan lari.
  5. Nyetrum, yaitu pukulan “nombak’ yang membuat lawan lari atau tersentak.
  6. Disisikin, yaitu sisik cupang yang copot setiap kali terkena pukulan lawan.
  7. Champ, yaitu cupang yang merajai arena pertarungan.
  8. Paku, yaitu cupang yang selalu menggigit lawan.
  9. Baret, yaitu pukulan “nombak” yang selalu diarahkan ke kepala.
  10. Setan, yaitu cupang yang gesit sehingga sulit dipukul oleh
  11. Samurai, yaitu cupang yang selalu merobek bibir lawannya. Pulang kering, yaitu tidak ditemukan lawan bagi cupang yang dibawa.
  12. Digundulin, yaitu 90% cupang yang dibawa kalah atau tiga kali dari lawan sama.
  13. Mendem, yaitu tidak bersedia bertarung lagi selama tiga bulan.
  14. Tarun kalangan, yaitu bertarung lagi setelah ‘mendem’.
  15. Turun air, yaitu saat kedua cupang adu dimasukkan ke dalam satu wadah untuk diadu.
  16. Algojo, raitu cupang ketiga dari penyelenggara yang diturunkan ke arena bila tidak ada cupang yang menang walaupun waktu yang ditentukan sudah habis.
  17. Nanding, yaitu pencarian lawan untuk diadu.
  18. Ngetrek, yaitu kedua cupang yang sudah dianggap seimbang kondisi fisiknya.
  19. Kalah seusap, yaitu cupang yang kalah satu ukuran atau 8/10.
  20. Pasang tanding, yaitu cupang yang kalah dua ukuran atau 7/10.
  21. Jual-beli pukulan, yaitu cupang yang saling melancarkan pukulan.