Cara Membuat Persemaian Padi Kering Dengan Mudah

Persemaian Padi
AGROTANI.COM
– Padi memang bukan lah tanaman air tetapi padi membutuhkan air, ada beberapa fase untuk tanaman ini membutuhkan air, seperti di singgung di atas, perbanyakan tanaman padi dengan system kering sangat menguntungkan tetapi tidak berarti bahwa dengan perbanyakan dengan lahan yang basah tanaman yang kita tanam menjadi jelek.


Bagi yang baru mengenal budidaya padi mungkin bingung dengan cara persemaian padi system kering. Sebenarnya system ini sudah lama di lakukan oleh masyarakat atau petani lokal namun hanya sedikit saja yang mengaplikasikanya, beberapa metode ini sering di sosialisasikan oleh SRI yang berfokus pada ketahanan pangan budidaya padi. Mungkin anda sering melihat persemaian padi di petakan sawah itu adalah persemaian padi basah/konvensional, ada beberapa kekurangan dari persemaian basah

Memerlukan tempat yang luas


Sehingga pada pembibitan saat pengerjaan serta waktu yang di butuhkan akan lebih lama, hal ini di pengaruhi oleh lahan yang termakan banyak sekali. Bisa di kolkulasikan ongkos dan waktu yang keluar dari lahan yang terambil luas.

Pengontrolan bibit padi yang kurang terpantau


Karena lahan yang sangat luas pengendalian hama dan penyakit akan kurang terkordinir, penyerangan hama dan penyakit tidak bisa di tentukan dan tentu kita hanya bisa mencegahnya, dari hal ini jika lahan yang luas tentu membutuhkan tenaga yang sangat besar. Untuk memindahkan dari persemaian ke lahan sawah memerlukan pekerjaan 2 x sehingga ongkos yang di keluarkan akan dobel.

Di bandingkan dengan system persemaian kering, anda bisa mengerjakanya sendiri bahkan bisa memanfaatkan pekarangan rumah, mudah dalam pengawasan serta tidak memerlukan tenaga kerja yang besar bisa di kerjakan sendiri.

Berikut adalah beberapa hal yang harus anda siapkan untuk membuat persemaian kering

Bahan

  1. Benih Padi
  2. Pupuk Kandang
  3. Tanah
  4. Plastik
  5. Rumput/Jerami

Cara Membuat Persemaian Padi

Perlakuan Benih.


Benih yang akan di tanam di rendam terlebih dahulu oleh air hangat, biarkan air sampai dingin selama 1 hari 1 malam, kemudian di peram selama 2 x 24 jam, tujuanya agar menghilangakan proses dormansi, hal ini di tandai dengan munculnya akar – akar kecil pada biji menandakan siap di tanam. Atau anda bisa melakukan uji kecambah terlebih dahulu untuk memastikan berapa persen pertumbuhan benih.

Persiapan Tanah.


Untuk media tanamnya dapat menggunakan tanah yang sudah tercampur oleh pupuk organik atau pupuk non-organik (kristal) tetapi di sarankan menggunakan pupuk organik dengan perbandingan 1 : 2. Pastikan bahwa pupuk organik yang anda gunakan benar-benar matang, karena dapat mempengaruhi pertumbuhan benih yang akan di tanam. Untuk memastikan pupuk organik itu matang atau tidak, anda bisa cek kematanganya dengan cara memasukan pupuk kedalam ember kemudian tunggu sampai pupuk mengendap dan lihat jika air bening berarti pupuk organik itu sedah siap di gunakan, begitu juga sebaliknya.

Persiapan Media Tanam.


Untuk menyiapkan media tanam kita akan menggunakan plastik sebagai alas dasar dari permukaan tanah yang tercampur pupuk, plastik dapat digunakan dengan jenis apapun seperti terpal, plastik hitam, plastik kantung dll, dengan catatan plastik harus benar-benar utuh dang tidak cacar karena jika bocor air akan mudah larut.

Sebar Benih.


Kemudian benih yang sudah diperam 2 x 24 jam tadi di sebarkan di permukaan tanah dengan kepadatan 0,6 – 0,7 Kg/m2 media.

Setelah tersebar merata, lalu tutup persemaian dengan potongan rumput alang-alang tipis tipis. Lalu siram. Setelah disiram, lalu tutup lagi dengan potongan alang-alang agak tebal lalu disiram lagi.

Benih yang telah tersebar di tutup oleh alang-alang atau bisa juga dengan potongan jerami, kemudian siram dengan air secukupnya jangan terlalu basah dan jangan terlalu kering cukup dengan kelembaban yang normal.

Pemeliharaan


Selanjutnya setelah benih tumbuh kurang dari 2 cm, penyiraman dilakukan 2 x sehari (melihat kondisi cuaca) serta kelembaban tanah semai setiap pagi dan sore. Pengambilan penutup rumput dilakukan 4 hari setelah penyebaran benih (biasanya benih telah tumbuh sekitar 2 cm). Setelah tutup diambil, maka penyiraman dilakukan 1 hari sekali pada waktu sore (melihat kondisi cuaca). Bibit Siap ditanam umur terpendek 9 hari atau umur maksimal 16 hari.

Pengambilan Bibit.


Bibit yang siap tanam cukup diambil dengan cara digulung dan kemudian bisa langsung diangkut ke sawah. Sahabat tani bisa melakukan sendiri tanpa memperkerjakan orang secara khusus untuk ini.
Bibit yang sudah siap untuk di tanam bisa di ambil dengan cara di gulung dan bisa di tanam di sawah, transplanting atau memindahkan dari persemaian ke lahan bisa di bawa sendiri.

Penanaman di Lahan.


Setelah lahan padi di siapkan untuk penanaman anda bisa menyobek plastik atau memisahkan plastik dari bagian benih yang siap tanam. Sobek atau Pecah-pecah sesuai ukuran yang diperlukan. Penanaman benh bisa di lakukan dengan manual atau bisa menggunakan mesin penanam padi.

Catatan : Penanaman padi pada lahan sangat sensitif pada perakaran bibit kami sarankan penanaman dengan hati hati dan usahakan agar akar tidak menghadap ke atas, karena dengan akar menghadap ke atas bibit sangt membutuhkan tenaga yang exstra untuk bisa kembali ke posisi perakaran normal.