Panduan Lengkap Budiadaya Jamur Tiram

Agrotani.com – Bagaimana cara budidaya jamur tiram ? Kita ketahui bahwa jamur jenis tiram sangat banyak sekali diminati oleh masyarakat. Hasil olahan dan berbagai makanan kuliner yang banyak kita jumpai merupakan tanda bahwa tanaman ini banyak juga di konsumsi.

Saran dari saya jangan ragu untuk membudidayakan, karena dari hasil tanaman ini sangat menguntungkan jika benar-benar anda serius membudidayakanya. Konsumen jamur tiram sangat tidak sedikit, jika saya paparkan makanan olahan yang berbahan dasar dari jamur tiram mungkin banyak sekali seperti sop jamur, kerispi jamur, jamur bakar dan masih banyak lagi.

Di tempat kami banyak sekali pengusaha sukses yang sudah berhasil membudidayakan jamur tiram secara besar-besaran. Dan untuk anda yang baru mencoba jangan putus asa untuk membudidayakannya, karena budidaya jamur tiram ini mudah sekali.

[youtube width=”100%” height=”550″ src=”svgDRMepmq8″][/youtube]

Hal dasar yang harus anda ketahui dari budidaya jamur tiram adalah mengetahui konsep hidupnya atau syarat tumbuh tanaman dan kelayakan hidup mereka. Jamur tiram memiliki nama latin (Pleurotus ostreatus) merupakan jamur pangan dari kelompok Basidiomycota termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram, mungkin itu alasan kenapa disebut jamur tiram, dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu keluarga dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.

Jenis – jenis Jamur Tiram


jamur-tiram-2

[table style=”table-striped”]
Pleurotus floridae: Memiliki warna putih bersih.
P. ostreatus: Memiliki warna putih, dan putih kekuningan.
P. Cystidious: Memiliki warna putih, kemerahan.
P. citrinopileatus: Memiliki warna kuning keemasan.
P. Djamor: Memiliki warna ungu kemerahan.
P. eryngii: Memiliki warna kebiruan.
P. Euosmus: Memiliki warna kecoklatan.
P. flabellatus: Memiliki warna merah jambu.
P. Pulmonarius: Memiliki warna putih keabu-abuan.
P. sajor-caju: Memiliki warna kelabu.

[/table]


Dari uraian tabel di atas jenis mana yang cocok di tempat anda. Budidaya jamur memang mudah namun jangan diabaikan faktor-faktor pendukung ataupun hal yang dapat merugikan tanaman budidaya anda. Salah satu hal yang sangat berpotensi sekali untuk menjalankan budidaya ini adalah pemasaran dan pemeliharaannya yang harus kuat.

Pelajari terus bagaimana cara budidaya jamur ini untuk kelangsungan usaha anda. Anda harus cermat dalam memilih bibit jamur yang baik, kebanyakan yang saya temui dari para petani ini karena di anggap gampang maka tak jarang mengabaikan hal penting yang menunjang keberhasilan mereka dalam budidaya yaitu bibit yang baik. Contoh yang sering terjadi adalah dari bibit, biasanya bibit yang baik akan menghasilkan hasil yang baik juga, yah memang benar hampir 45% bibit ini mendukung keberhasilan anda.

Jadi dalam budidaya anda harus super kerjakeras untuk mengetahui atau mencari pengalaman, mempraktikan. Kenapa seperti itu ? Jika anda terlalu banyak relasi atau banyak saran yang masuk mungkin sangat membingungkan hal mana yang lebih penting terlebih dahulu, jadi ya jika anda baru pertamakali maka jangan sampai anda membudidayakan dengan segala campur adauk mendingan anda coba salahsatu teknik. Seperti artikel yang lain tentu cara saya berbudidaya jamur tiram berbeda dengan yang lain dan itu tergantung anda.

Biang atau bibit yang harus anda perhatika adalah kualitas yang sudah jadi, jika dirasa masa produksi semasa puncak panen baik maka bibit itu layak di tanam kembali. Pada dasarnya ada dua cara bagaimana anda bisa mendapatkan bibit ini, yang pertama anda yang membuat sendiri dan yang kedua anda membelinya.

Jadi yang bagus yang mana ?

Saya rasa jika anda ingin mencoba budidaya dengan bibit sendiri juga bagus dengan membibitkan bibit murni dan mendapatkan bibit F1, atau yang kedua. Jika anda ingin membelinya pilihlah bibit yang bagus kualitasnya, kemudidan anda lihat berapa BER dari bibit itu sendiri setidaknya membutuhkan BER nya sekitar 75%. BER adalah (biological ratio) biasanya itu di identikan dengan kualitas hidup kalo di tanaman sayuran itu uji kecambah.

Bukan hanya itu lihat apakah memiliki sertifikasi atau dilegalkan pemerintah. Miselium berwarna putih telah tumbuh penuh dan merata di media tumbuhnya. Bila tidak merata, dikhawatirkan pada bagian yang tidak ditumbuhi miselium mudah terkontaminasi. Biasanya dari toko penjualan bibit sudah dikemas dalam kemasan khusus, anda lihat tanggal kadaluarsanya, apakah masih layak atau tidak. Saran saya tanya pada petani jamur di tempat anda yang tentu dia tau bibit mana yang biasa mereka pakai atau tanyakan yang sudah ahli.

Ok saya anggap anda punya bibitnya dan simpan ditempat yang teduh hindari dari sinar matahari langsung, selanjutnya anda tinggal mengurus medianya.

Dari beberapa sumber yang saya dapat, banyak yang mengatakan media tanam yang diracik menghasilkan jamur tiram yang dapat meningkatkan produksi. Namun hasil yang saya amati rahasia media tanam itu tidak begitu membantu untuk anda. Jadi fokus saja pada budidaya dan media tanam yang umum digunakan karena media itu yang sangat membantu kita.

Agar saya mudah menerangkan berapa takaran yang harus anda campurkan dari bahan-bahan media ini maka saya akan menghitung untuk 100 baglog. Umumnya 1 baglog ini mumbutuhkan 1 kg maka yang di butuhkan adalah 100 kg bahan campuran yang sudah jadi.

[table style=”table-striped”]
BAHANBANYAK
Serbuk gergaji kayu: 80%
Bekatul: 10-15%
Kapur CaCo₃: 3%
Air: 40-60%
[/table]

Membuat media Jamur Tiram


Bahan tersebut sudah tersedia di sekitar anda saya yakin itu karena bahan-bahan ini mudah ditemukan. Campurkan bahan-bahan tersebut secara homogen atau bahasa petaninya tercampur rata, dan tambahkan air yang cukup sekitar 60% tadi. Usahakan air janga terlalu banyak dan terlalu sedikit yang sedang-sedang saja. Jika anda bingung untuk mengukurnya anda cukup mengepal bahan media tanam dengan meremasnya, jika diremas terurai pelahan itu sudah pas, jika sebaliknya terlalu basah biasanya menggumpal dan susah di urai maka anda harus menambahkan bahanya dan terlalu kering anda harus menambahkan air. Pokonya bahan yang dibutuhkan yang sedang-sedang saja jangan teralu basah dan jangan terlalu kering.

Saya anggap anda sudah bisa membuatnya kemudian langkah selanjutnya fermentasi bahan media. Hal pendukung agar anda sukses budidaya tiram adalah fermentasi bahan medianya, hal ini jelas sekali penting karena akan menentukan keberhasilan anda. Sekarang anda sudah memiliki bahan-bahan media yang siap untuk di fermentasi kemudian anda diamkan selama 5-10 hari karena fermentasi ini tergantung kondisi bahan anda maka lama fermentasi cepat atau lambatnya jadi tergantung bahan.

Konsep dasar tujuan fermentasi adalah mematikan jamur liar yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Dari prosess fermentasi media akan meningkat hingga mencapai 70°C, jangan lupa untuk membalikan media yang anda setiap harinya agar cepat fermentasinya dan merata. Jika media yang sudah siap untuk ditanam bibit jamur tiram biasanya memiliki warna cokelat atau kehitaman.

Sterlisasi media tanam jamur tiram


Media tanam hasil dari fermentasi yang sudah matang kemudian bisa kita masukan ke dalam kantung plastic yang berjenis polipropilen. Pengemasan seperti yang anda ketahui mirip botol atau (baglog). Untuk bagian kepalanya kita berikan pasang ring kemudian sumbat atau tutup dengan kapas, jangan lupa buat lah tutup naglog yang berfungsi untuk menghindari masuknya air kedalam kantong saat pengukuran. Kurang lebih seperti ini :

cats

Langkah selanjutnya anda harus mengukus bahan-bahan tadi. Jika anda tidak memiliki pengukusan maka anda harus membuatnya sendiri, biasanya menggunakan drum, biasanya dalam satu drum anda bisa menampung bahan untuk 60 baglog. Jika anda memiliki alat pengukus khusus maka lebih mudah lagi, namun anda harus membelinya. Jika anda penasaran untuk info tentang alat ini kami akan bahas di bab 2.

3

Dalam pengukusan menggunakan prinsip memanfaatkan uap air bersuhu rata-rata 95-110°C dalam waktu 8-10 jam. Pemanasan air untuk mencapai 100°C adalah 3 jam tergantung kobaran api yang anda gunakan. Kemudian, wadah pengukus di buka dan didiamkan selama 5 jam agar suhu media tanam dalam baglog kembali normal.

Inokulasi jamur tiram


Setelah selesai di kukus ambil semua baglog ke ruangan tempat inokulasi dan didiamkan selama 24 jam untuk mengembalikannya ke suhu normal. Usahakan ruang inokulasi ini steril dan bersih, tujuanya agar baglog yang anda buat tadi tidak sia-sia dibuat karena jika sembarangan disimpan maka baglog akan mudah tercemar dari spora pathogen atau bakteri jahat yang akan tumbuh di baglog. Udara yang memiliki sirkulasi udara yang baik akan mendukung untuk meminimalisir tercemarnya baglog. Jadi kebersihan dan sterilisasi harus diutamakan karena ini sangat penting sekali.

Cara menanam bibit jamur tiram


Ambil botol yang berisi bibit jamur tiram, kemudian semprotkan alcohol ke permukaan penutup botol. Sedikitnya membutuhkan panas oleh api maka pada mulut botol bisa anda bakar, jika ingin praktis gunakan sepertus untuk membakar permukaan botol. Di dalam botol yang berisi kapas yang tadi anda bakar kemudian padamkan api nya.

Kemudian kapas yang tadi menyumbat mulut botol dibuka, aduk-aduk dengan kawat atau alat sejenisnya yang bisa masuk ke botol yang penting alat pengaduk itu bersih (steril)
Masukkan binit dari botol ke baglog hingga leher baglog penuh, lalu tutup kembali dengan kapas. Setiap balog diisi sekitar 10 gr bibit.

[table style=”table-bordered”]
Manfaat dan tujuan
InkulasiAgar lebih cepat ditumbuhi miselium.
Suhu24-29°C
Kelembapan90-100%
Cahaya500-1.000 lux
Sirkulasi udara1-2 jam
[/table]

Inkubasi


Setelah 15-30 hari masa inkubasi, biasanya miselium sudah tumbuh hingga separuh bagiab baglog. Bila miselium telah memenuhi baglog, pertanda baglog siap dipindahkan ke rumah kumbung untuk dibudidayakan hingga proses pemanenan. Namun, bila dalam waktu 1 bulan dari masa inkubasi baglog tidak ditumbuhi misellium, berarti proses inokulasi yang dilakuakn tidak berhasil.

Budidaya di rumah produksi atau kumbung


Setelah selesai kemudian baglog yang telah dipindahkan ke rumah kumbung biasanya sudah berisi misellium, anda cukup membuat lubang pada ujung baglog menggunakan benda tajam seperti silet atau jenis pelubang lainya dan jangan lupa panaskan terlebih dahulu agar seteril. Lubang yang anda buat tadi akan menjadi tempat tumbuhnya buah jamur tiram.

Jika anda menggunakan bibit F4, maka tidak perlu lagi memindahkan baglog ke tempat penyimpanan, karena bibit F4 ini memiliki keunggulan dalam perkembangbiaknya jamur, jadi anda bisa langsung menempatkan baglog kedalam Kumbung, biasanya untuk proses pertumbuhan jamur 1-2 bulan dihitung setelah penempatan ke rumah kumbung.

 [table style=”table-striped”]

ParameterPembentukan PrimordiaPembentukan Tubuh buah
Temperature (°C)21-2721-28
Kelembapan (%)90-10090-95
Waktu tumbuh (hari)500-1000500-1000
Cahaya (lux) 3-2 –
Sirkulais udara (jam) 3-5 –
[/table]

PERAWATAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM


Jika anda ingin menyimpan log di dalam bangunan, anda bisa menyimpan log pada bangunan permanan, jika anda membudidayakan secara besar atau bisa juga dibuat semi permanen. Yang pasti log yang ditanam bibit harus mendukung pertumbuhan miselium dan tubuh buah.

Biasanya dalam budidaya tanaman jamur ukuran yang dibutuhkan 10 x 12 m² di dalam ukuran ini terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m². Jarak antar sisi petak 40-60 cm. Rak ini disusun agar log bisa tersusun ke atas agar dapat menyimpan 1.300-1.400 log. Anda bisa membuat rak ini dari berbagai jenis seperti besi atau kayu dan bambu.

Log – log tadi disimpan di rak dengan posisi tegak sedikit miring. Kemudian anda bisa mengatur jarak antar log agar bisa rapih dan tidak tumpang tindih dengan log lainnya.

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT PADA BUDIDAYA JAMUR TIRAM


Untuk perawatan jamur tiram tergolong sangat mudah, bukan berarti bahwa jamur ini tidak dapat terserang oleh hama dan penyakit dan kita harus bisa mencegah atau meminimalisir agar tidak terserang. Hama penyakit pada dasarnya timbul oleh keadaan lingkungan dan oleh jamur itu sendiri. Hal mudahnya jika ada beberapa rak yang terserang hama atau penyakit maka rak yang lain tentu akan berbeda serangannya atau bahkan akan beda hama dan jenis penyakitnya. Mungkin jenis hama dan penyakit ini bisa memberi gambaran untuk anda hindari ke budidaya jamur tiram anda.

Ulat


Ulat bukan hanya menyerang tanaman di lahan atau tanaman lain, ulat bisa masuk ke lahan budidaya jamur anda, biasanya ditimbulkan oleh 3 faktor kenapa hama ini bisa hadir menjadi hama, kelembaban, kotoran dari sisa pangkal/bonggol atau tangkai jamur dan jamur yang tidak terpanen, serta lingkungan yang tida bersih.

Hama ini muncul ketika kelembaban naik pada udara. Maka tak heran seperti musim penghuja banyak sekali tanaman jamur terserang ulat. Solusi untuk mencegahnya anda harus bisa mengatur sirkulasi udara agar kondisi kelembaban bisa terjaga. Biasanya dilakukan dengan membuka lubang sirkulasi pada kumbung anda.

Jika anda memanen tidak selesai dan masih ada jamur tiram anda yang masih tersisa maka akan menghadirkan hewan kecil, seperti kepik. Hewan kecil ini adalah pengundang ulat-ulat yang berada di luar kumbung. Saran saya jika anda hendak memanen pastikan terpanen semua sehingga tidak ada pangkal atau batang dan jamur yang tidak terpanen. Pastikan pada tahap ini harus septeril agar menjaga jamur tiram dari pertumbuhan jamur jenis lain.

Kumbung yang bersih sangat diharapkan sekali oleh jamur tiram anda, maka anda harus membersihkan kumbung dan menjaganya. Ulat ini berasa dari luar kumbung, jika anda membuat kumbung didekat yang kotor maka bisa dipastikan ulat tersebut muncul di daerah tersebut. Seperti halnya tempat yang kotor seperti kandang ayam, kandang sapi atau lahan pertanian yang terserang ulat.

Maka kebersihan kumbung merupakan syarat keberhasilan untuk budidaya ini. Perhatikan kebersihan dan kelembaban pada ruangan, jika masih seperti itu anda bisa memberikan sedikitnya dengan menyemprotkan formalin kedalam lumbung.

Cara memanen jamur tiram


Perhatikan bagaimana jamur tiram yang sudah siap panen. Biasanya kita mengukur dari umur jamur tiram, biasanya jenis yang anda tanam ini memiliki aroma bau yang baik tidak tercium bau busuk. Pemanenan yang sesuai bisa dilihat dari ukuran maksimal saat 2-3 hari setelah tumbuh bakal tubuh buah.

Cara pemanenan dengan mengambil mulai dari pangkal batang, karena batang yang tersisa dapat mengalami pembusukan. Anda bisa menggunakan pisau tajam yang bersih untuk memanen, dan simpan hasil panen anda ke dalam wadah atau plastik dengan tumpukan usahakan jangan melebihi setinggi 15 cm.

Berbeda dengan tanaman lain jamur tiram bisa anda panen setiap hari atau beberapa hari sekali tergantung anda memiliki log. Biasanya log yang normal bisa menghasilkan sekitar 0,8-1 kg jamur.

Sekarang bagaimana cara anda mengkreasikannya, jika ada pertanyaan anda bisa menghubungi saya di kontak.

Lihat pemasaran anda ke mana dan cara agar hasil budidaya anda, mungkin saya akan membahasnya di bab 2 nantikan artikel selanjutnya, semoga membantu.

Baca Juga :